Sekitar Juli lalu, saya menderita batuk alergi cukup parah. Kemarau yang panjang dan cuaca kering sepertinya menjadi salah satu penyebabnya di samping sistem imun tubuh yang sedang drop karena kebanyakan makan makanan manis dan minim serat.
Karena batuk tidak kunjung sembuh padahal sudah lebih dari 2 minggu, anak saya yang baru berusia 10 bulan pun ikut tertular batuk. Lantas karena khawatir menderita penyakit parah seperti TBC dan Bronkitis, saya langsung melakukan ronsen paru-paru dan berobat ke dokter spesialis.
“Jangan khawatir bu, saya gak lihat di sini ada gejala penyakit parah ya..” kata sang dokter saat melihat hasil ronsen paru-paru saya.
“Terus saya sakit apa ya, Dok? Masa udah lebih dari 2 minggu saya batuk nggak sembuh-sembuh.” Kata saya.
“Kemungkinan ini batuk alergi Bu. Ibu mungkin sensitif sama debu atau cuaca. Batuknya jadi lama sembuhnya.” Kata sang dokter.
Saya lega mendengarnya karena tidak ditemukan ada gejala bronkitis atau TBC. Setelah mendapatkan resep obat yang harganya gak murah, saya pulang dari klinik itu.
Konon, orang-orang yang lahir di Bulan Desember macam saya adalah orang-orang yang Allah berikan rasa ingin tahu yang tinggi, jadi saya nggak puas dengan penjelasan sang dokter. Alhasil, saya googling banyak artikel tentang batuk alergi dan cara penyembuhannya.
Ketika sedang mencari-cari sumber informasi itulah, saya mendarat di akun instagram milik Dokter Zaidul Akbar. Nggak butuh waktu lama, saya langsung tertarik dengan informasi-informasi yang Beliau sharing dan tenggelam menyimak cuplikan video-video yang diposting pada sejumlah akun follower Beliau.
Dokter Zaidul Akbar memaparkan penjelasan tentang gaya hidup sehat, diantaranya dengan menghindari makanan-makanan tertentu, mengonsumsi infused water, dan meminum sajian teh rempah.
Terinspirasi dari Beliau, saya mulai rutin membuat larutan infused water setiap hari selama proses penyembuhan. Hari pertama, pakai rempah-rempah. Hari kedua, pakai potongan buah-buahan. Hari ketiga, pakai sayuran. Bahan-bahan yang digunakan, dicuci bersih, dipotong-potong, kemudian direndam dengan air dalam botol semalaman. Esok pagi, ketika bangun tidur, langsung diminum bertahap sampai habis.
Selama seminggu berturut-turut mengonsumsi infused water, saya merasa tubuh saya lebih segar, batuk pun berangsur-angsur membaik. Hingga sekarang, saya masih rutin mengonsumsi infused water, kadang diselingi rebusan rempah untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.
Kita bisa menemukan lebih lengkap materi dan resep infused water di akun instagram @zaidulakbar, @rhosa_liena, dan @resepdetox.jsr. Saya berterima kasih sekali untuk informasi dan ilmunya.
Kesehatan itu berharga sekali. Kalau sedang sakit, kita terbatas mau melakukan ini itu. Untuk ibu yang sedang punya baby seperti saya, ketika sakit adalah saat yang sulit. Selain mengalami kesulitan karena merasakan ketidaknyamanan di tubuh, kita juga merasa khawatir dapat menularkan penyakit itu ke anak kita.
Lantas yang saya khawatirkan benar-benar terjadi. Qadarullah, anak saya ikutan sakit demam dan batuk karena sering berdekatan dengan saya.
Ketika menjadi seorang ibu, kita menjadi tumpuan mengurus keluarga, baik suami maupun anak. Kalau seorang ibu sakit, semua anggota keluarga akan merasakan dampaknya. Kalau sang ibu setiap hari memasak, beberes rumah, dan menyiapkan berbagai keperluan keluarga, maka semua pekerjaan itu bisa terbengkalai karena ibu sedang sakit.
Saya ingat menjelang sakit, saya sering sekali mengonsumsi makanan manis dan kopi tanpa diimbangi mengonsumsi makanan berserat dan bervitamin yang cukup. Akibatnya, tubuh saya menjadi asam (acid), kalau sudah begitu mudah sekali terserang penyakit.
Makanan yang kita konsumsi berperan penting dalam menunjang daya tahan tubuh kita. Menjalani pola hidup sehat adalah kuncinya. Memakan makanan yang bernutrisi, meminimalisir konsumsi junk food dan processed food, serta berolahraga teratur adalah kuncinya. Kondisi kesehatan salah satunya ditentukan oleh pola hidup yang kita pilih sehari-hari.
Infused water adalah ikhtiar sederhana yang saya lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Saya yang semula tidak begitu yakin apakah infused water benar bisa mendetoks dan merevitalisasi organ-organ tubuh akhirnya membuktikan efektivitas minuman tersebut. Alhamdulillah, infused water mempercepat proses penyembuhan tubuh saya.
Idealnya, kita mencegah sebelum penyakit datang. Jadi kalau badan sudah mulai lemas, lesu, dan pegal-pegal, itu gejala kondisi kesehatan mulai menurun. Sebelum terserang penyakit, kita bisa mencegahnya dengan mengonsumsi nutrisi-nutrisi yang tubuh butuhkan. Nah, infused water yang dibuat dari rendaman buah, sayur, dan rempah-rempah bisa menjadi salah satu minuman bernutrisi yang bisa menunjang vitalitas tubuh kita. Insya Allah.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!