Sejak pandemi Corona terjadi di Indonesia, himbauan untuk tetap di rumah atau stay at home penting ditaati masyarakat untuk memutus rantai penularan virus. Di sisi lain, berada di rumah dalam jangka waktu yang lama mungkin bisa terasa membosankan, apalagi jika kita termasuk orang yang terbiasa beraktivitas di luar rumah.
Bagi orang tua yang terbiasa bekerja di luar, himbauan untuk berdiam diri di rumah sebenarnya peluang untuk mengeratkan ikatan antar anggota keluarga, terlebih jika orang tua memiliki anak-anak yang masih berusia dini di rumah. Stay at home menjadi momen berharga untuk menemani anak-anak bermain, menyaksikan tumbuh kembang mereka secara langsung yang semula tidak bisa kita saksikan karena bekerja di luar rumah.
Ada beberapa aktivitas edukatif yang bisa dilakukan bersama anak di rumah, salah satunya membaca. Di sela-sela kesibukan bekerja di rumah, duduk bersama anak sambil menceritakan isi buku dapat memupuk kebiasaan membaca sejak dini pada anak secara menyenangkan dan efektif.
Sudah tidak diragukan lagi, membaca memiliki beberapa manfaat bagi anak usia dini, salah satunya adalah meningkatkan kemampuan komunikasi dan daya imajinasi mereka. Apabila keakraban dengan buku sudah dirasakan sejak kecil, anak-anak akan membawa terus kebiasaan tersebut hingga mereka dewasa. Insya Allah.
Tentu saja kemampuan membaca anak usia dini masih terbatas, sehingga metode yang kita gunakan untuk mengembangkan kemampuan literasi mereka tidak sama dengan anak-anak yang usianya jauh lebih besar. Tujuan utama dari aktivitas membaca yang kita lakukan bersama anak adalah untuk membangun kecintaan membaca dan mengakrabkan anak dengan buku.
Lantas, bagaimana cara membangun kecintaan membaca bagi anak usia dini ? Berikut tips-tipsnya.
1. Pilihlah Buku yang Sesuai
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan ketika memilih buku bacaan untuk anak yaitu : jenis, konten,dan ukuran.
Anak-anak usia dini tertarik dengan bentuk visual sehingga memilih jenis buku bergambar dan berwarna sangat dianjurkan. Selain dapat merangsang perkembangan visual anak, buku cerita bergambar juga dapat membangun daya imajinasinya.
Namun, memiliki kriteria bergambar dan berwarna saja tidaklah cukup. Orang tua juga harus memperhatikan konten, untuk memastikan hal-hal yang diceritakan dalam buku sejalan dengan nilai-nilai agama, kesusilaan, dan kemanusiaan.
Selain jenis dan konten, ukuran buku pun harus diperhatikan. Untuk menumbuhkan keakraban dengan buku, anak perlu diberi keleluasaan dalam memegang buku. Berikan buku yang ringan dan berukuran relatif kecil sehingga anak dapat membawa dan memindahkannya. Untuk bayi dan balita, orang tua bisa memberikan buku yang terbuat dari kain atau kertas tebal sehingga mudah dibersihkan dan awet.
2. Membacalah Bersama Anak
Matikan TV dan taruhlah sejenak gadget kita, luangkan waktu untuk duduk dan membaca bersama anak. Hal ini akan menjadi pengalaman yang berkesan bagi anak. Selain dapat mengeratkan ikatan antara orang tua dan anak, membaca bersama merupakan metode yang sederhana dan mudah untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap aktivitas membaca.
Membaca bersama anak bisa dimulai sedini mungkin bahkan saat anak masih dalam kandungan dan usia bayi. Ketika masih dalam kandungan, ayah dan ibu dapat membaca tulisan dalam buku dengan suara nyaring. Indera yang pertama kali berkembang pada janin ketika masih dalam kandungan adalah pendengaran, sehingga rangsangan suara dari luar dapat didengar dan mempengaruhi perkembangan otak janin.
Saat membaca bersama anak, hadapkan buku cerita bergambar kepada anak. Ceritakan gambar apa yang dilihat di halaman tersebut dengan intonasi dan gaya bicara yang bersemangat. Ajak anak melihat tulisan yang tertera dalam buku cerita bergambar, tunjuk dengan jari jemari kita, lalu bacakan nyaring. Itu merupakan metode efektif untuk mengajarkan membaca kepada anak.
3. Bangkitkan Rasa Ingin Tahu Anak
Saat tengah berada di suatu sudut rumah, coba ajak anak melihat benda apa yang ada disekeliling mereka. Apakah ada kucing yang sedang tidur, cicak yang sedang merayap, bunga di dalam vas, buah-buahan yang ada dalam mangkuk, atau sejenisnya. Ceritakan kepada anak tentang benda-benda itu. Deskripsikan bentuknya, warnanya, dan bagian-bagiannya.
Saat membaca buku dan menemukan gambar benda-benda tersebut, kaitkan antara gambar dan benda yang ditemui di sekeliling mereka. Hal ini akan memicu rasa ingin tahu anak dan memotivasinya untuk membuka-buka buku.
4. Pilihlah Momen yang Tepat
Ketika hendak membaca, perhatikan kondisi anak saat itu. Apakah ia sedang rewel karena mengantuk, lapar, sakit, atau sebab lainnya?
Memilih waktu yang tepat penting diperhatikan agar anak dan orang tua dapat menikmati aktivitas membaca. Sebelum membaca, pastikan kita sudah membuat anak merasa nyaman dengan dirinya terlebih dahulu sehingga ia dapat menyimak dan berkonsentrasi dengan bahan bacaan.
5. Letakkan Buku di Tempat yang Mudah Terjangkau dan Dilihat Anak
Membangun keakraban anak dengan buku dapat kita lakukan dengan meletakkan buku-buku bacaan di tempat yang mudah mereka jangkau dan lihat. Ketika anak mulai akrab dengan buku, ia akan mengambil buku dan membolak-balik sendiri halamannya di sela-sela waktu bermain.
Selamat! Ini salah satu indikator jika orang tua berhasil menumbuhkan kecintaan dan keakraban anak dengan membaca.
6. Meminimalisir Paparan Layar
Jika orang tua terbiasa memberikan gadget dan membiarkan anak menonton televisi dalam waktu yang lama, mungkin akan terasa sulit menumbuhkan ketertarikan anak membaca buku. Hal ini disebabkan karena anak terlalu banyak menikmati kesenangan dari melihat gambar bergerak di layar sehingga sulit untuk berkonsentrasi.
Kecanduan layar merupakan salah satu persoalan serius. Anak yang sudah kecanduan layar akan menangis jika orang tua tidak memberikan gadget dan mengizinkannya menonton TV. Namun tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki keadaan. Daripada melarang anak secara ekstrem, kita bisa meminimalisir secara bertahap paparan gadget pada anak dengan memberikannya aktivitas fisik lain selama masa stay at home, misalnya dengan mengajak anak bermain balok, flash card, menyusun puzzle, membentuk play-doh, dan bermain peran.
Untuk menumbuhkan kebiasaan membaca, berikan buku-buku bacaan yang menarik dan luangkan waktu untuk membaca bersama anak. Awalnya mereka tidak tertarik bahkan menolak, namun jika kita konsisten menerapkan batas bermain gadget dan menonton televisi dengan mengalihkan anak melakukan aktivitas fisik dan membaca, lama-kelamaan anak akan menerima kebiasaan baru tersebut.
Demikian sharing tentang meningkatkan kecintaan anak terhadap membaca. Semoga bermanfaat.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!